SELAMAT DATANG-SUGENG RAWUH

Delete this widget from your Dashboard and add your own words. This is just an example!

WAYANG WILLIAM

WAYANG WILLIAM
wayang william van oranje, karya Ki Ledjar

YAQOWIYYU

YAQOWIYYU
panggung buatan untuk sebaran apem, di JATINOM.

Minggu, 15 November 2015

Geguritan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Geguritan (berasal dari bahasa Jawa Tengahan, kata dasar: gurit, berarti "tatahan", "coretan") merupakan bentuk puisi yang berkembang di kalangan penutur bahasa Jawa dan Bali.
Geguritan berkembang dari tembang, sehingga dikenal beberapa bentuk geguritan yang berbeda. Dalam bentuk yang awal, geguritan berwujud nyanyian yang memiliki sanjak tertentu[1]. Di Bali berkembang bentuk geguritan semacam ini. Pengertian geguritan di Jawa telah berkembang menjadi sinonim dengan puisi bebas, yaitu puisi yang tidak mengikatkan diri pada aturan metrum, sajak, serta lagu ([2].
Geguritan merupakan salah satu penciri sastra Jawa Modern yang sangat berkembang, diajarkan di sekolah-sekolah dan kerap dilombakan.
https://id.wikipedia.org/wiki/Geguritan

contoh geguritan.

Kawruh



Saliring kodrat kang tinon mripat,
Apa dene kang tan kasat mata,
Kabeh tumindak miturut sipat,
Garis angger-anggering jagad raya.




Wit lumrahing janma neng jagad,
Tan sepi anane para sarjana,
Rina lan wengi tan kendhat-kendhat,
Marsudi angering tribawana.




Sarana pakarti lawan samadi,
Sanityasa ngetog mangulir budi,
Wohing pamardi tinatata titi.




Ginelar ing kandha sarwa teteh,
Murih gampang katampa akeh,
Murakabi uripe janma kabeh.



(Intojo, Kejawen. XVI, 1941)
 http://1.bp.blogspot.com/-s48q0ZUJEpM/VMJwZRg5SsI/AAAAAAAAAUQ/ZOaUsvO3_NA/s1600/Membaca%2BPuisi.jpg

0 komentar:

Posting Komentar